Wednesday, December 14, 2011

Menuntut Anjing berterima kasih! Bahagia

Dengan segala hormat bagi anjing, apapun derajatnya.
sempat saya bilang ke teman: "jangan berharap terima kasih dari anjing buduk di jalan yang pernah kamu beri makan, dia gak pernah belajar soal itu".

Cerita soal anjing ini bukan kiasan, saya bicara soal anjing sebagaimana seekor anjing. Ini soal keluhan teman akan seekor anjing jalanan yang tidak ada etika sama sekali.
"Anjing kok punya etika?"
"bisa saja dia punya etika kalau dia mau belajar..!" jawab temenku.
tapi di awal ketika kamu memberinya makan, kamu tentu sudah sadar kalau anjing itu cuman anjing jalanan, yang tidak pernah dilatih dan disayang seperti anjing rumahan.
Lagian apakah anjing ngerti saat temen saya marahin, seribu kali disebut namanya dia gak akan sadar, apalagi disebut namanya sendiri, itu jelas bukan umpatan.

Harusnya kita yang memaklumi, bahwa seekor anjing tidak akan bisa bilang terima kasih, kita harusnya mengerti. Karena kita manusia, dikasih akal dan pikiran..
Punya kesempatan berbuat sesuatu untuk mahluk lain sebagai manusia harusnya kan bahagia, dan harusnya juga si anjing bahagia.. ;)

Yang pintar memahami yang bodoh

Seperti halnya orang pintar yang layaknya memahami yang bodoh, karena tidak akan mungkin bisa sebaliknya.
Sering sekali terjadi banyak orang yang merasa pintar meminta didengarkan oleh orang lain yang dinilainya bodoh..., tidak masuk di akal.
Logikanya orang pintar itu adalah yang bisa mendengarkan yang bodoh, yang bisa mengerti dan memahami yang bodoh. Yang dewasa mendengar, mengerti dan memahami yang kekanaan.
Bisa disimpulkan jangan pernah merasa "pintar" kalau belum bisa memahami yang lain.
Jangan merasa pintar dan dewasa kalau belum merasa bahagia.. +_+

Memahami Anjing

memahami anjing..
dikisahkan ada seorang pelacur di tengah gurun dalam kehausan, bekal air tinggal seteguk.
bertemu si pelacur dengan seekor anjing yang juga kehausan.
si pelacur merelakan bekal airnya untuk si anjing.
si anjing selamat dan hidup, si pelacur mati kehausan.
Rasulullah nabi Muhammad SAW berkata bahwa si pelacur tersebut nantinya pasti masuk surga.

bisa disimpulkan:
  • Tidak perduli kepada Anjing ataupun Babi, apalagi manusia layaknya kita berbuat baik.
  • Tidak punya hak kita men-judge orang atas amal dan dosanya, semua orang punya jalan sendiri menuju surga (ridho Tuhan).
  • Bukan masalah si anjing berterima kasih atau tidak, tapi seikhlas apa kita berbuat.. (bahagia)

Memahami Babi

biar saya ajak juga si Babi dalam posting ini... hehehe.
saat si babi masuk halaman rumah, saya memakinya habis2an, bahkan saya sebut namanya berulang kali..
seorang tua tertawa, dibilangnya: "babi kok kamu marahi mana dia ngerti! kalau dia manusia masih mau dia denger dan ngerti kalau kamu marah.., yang bodoh itu kamu, lain kali jangan lupa tutup pintu pagarnya!"
bodohnya saya... ;)

posting anjing dan babi ini atas dasar, bahwa saya harusnya bahagia... :
  • lebih banyak mendengar yang lain.
  • lebih banyak mengerti yang lain.
  • lebih banyak memahami yang lain.
  • lebih banyak berterima kasih kepada yang lain.
  • lebih banyak mengingat kebaikan yang lain.
  • lebih pintar.
  • lebih dewasa.

dan semoga saya lebih bersyukur menjadi manusia.., dan berbahagia.. +_+

NB:Semua binatang harusnya masuk surga, tidak terkecuali si anjing dan babi, berbaiklah sama mereka.. ^^ (dan jangan lagi mengumpat menggunakan namanya)

2 comments:

  1. cara pikir yang bagus, tapi anjing ini sebuah perumpamaan yg ektrim.
    tapi saya setuju.

    ReplyDelete
  2. mas astho bgt :D
    jujur pengen muji cara pikir mas, tapi gak rela

    ReplyDelete